Archive for Oktober 2017
Nama : Dimas Yulinko I
Kelas : 2TB03
NPM : 22316068
Lingkungan Alam dan Buatan di Lingkungan sekitar kita
- Lingkungan Alam
Jenis
lingkungan yang pertama adalah jenis lingkungan alam. Lingkungan alam merupakan
lingkungan yang terjadi dengan sendirinya dan tanpa adanya campur tangan dari
manusia. dengan kata lain lingkungan alam merupakan lingkungan yang sudah ada
dari saat seseorang belum dilahirkan. Lingkungan alam merupakan lingkungan yang
diciptakan oleh Tuhan. Contohnya seperti; sungai, gunung, laut dll
- Lingkungan Buatan
Berbeda
dengan lingkungan alam yang dapat terbentuk dengan sendirinya, lingkungan
buatan justru melibatkan kreativitas dan keuletan dari tangan manusia. Ya,
lingkungan buatan merupakan kebalikan dari lingkungan alam. Lingkungan buatan
merupakan lingkungan yang terbentuk karena adanya tindakan oleh manusia.
Sehingga tanpa adanya tindakan dari manusia, maka lingkungan buatan tidak akan
ada untuk digunakan manusia atau masyarakat banyak. Pengertian singkat
lingkungan buatan adalah yang sengaja dibentuk oleh manusia agar dapat memenuhi
hasrat atau keinginan atau bahkan kebutuhan manusia yang jumlahnya selalu
tidak terbatas. Contohnya: kebun buah, taman, bendungan
Manfaat
kedua lingkungan tersebut, Lingkungan alam untuk pariwisata,sumber makanan
& sumber pengetahuan, lalu lingkungan buatan untuk menapung air
hujan(waduk),mengaiiri sawah,tempat bekerja ato tinggal
Interaksi Manusia
dengan Lingkungan Alam, Sosial, Budaya, dan Ekonomi
1.
Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah
lingkungan yang terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia.
Lingkungan alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara
alamiah di bumi.
Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik
dan biotik.
· Biotik : komponen lingkungan yg terdiri atas
makhluk hidup
Contoh : produsen (tumbuhan),
konsumen (binatang, manusia) dan pengurai
· abiotik : komponen lingkungan yg terdiri atas
benda tak hidup,
contoh : tanah, air, udara
Interaksi antara manusia dan alam dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi yang
mendominasi alam.
·
Interaksi manusia yang menyesuaikan diri dengan alam contohnya
adalah hidup dekat dengan sumber makanannya. Manusia menyesuaikan waktu tanam
dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan dengan keadaan cuaca,
menghindari tinggal di daerah rawan bencana alam, dan lain-lain.
·
Interaksi manusia yang mendominasi alam. Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dimiliki manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber
daya alam. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca dengan mengembangkan
teknologi hujan buatan.
Namun
demikian, sampai saat ini manusia belum mampu memperkirakan kapan gempa bumi
akan terjadi, jam berapa gunung akan meletus, dan seterusnya.
2.
Interaksi Manusia dengan
Lingkungan Sosial
Manusia perlu berhubungan atau berkomunikasi
dengan yang lainnya. Maka terjadilah apa yang dinamakan proses sosial. Proses
sosial adalah suatu interaksi atau hubungan saling memengaruhi antarmanusia.
Proses sosial ini akan terjadi kalau ada interaksi sosial. Interaksi sosial
adalah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia,
maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.
Dalam
interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan
oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon. Proses
interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi.
Berlangsungnya
suatu proses interaksi sosial didorong oleh beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut:
a. Faktor Imitasi
Menurut
Gabriel Tarde (2003: 66), imitasi berasal dari kata imitation, yang berarti
peniruan. imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok
b. Faktor Sugesti
Sugesti
artinya pengaruh yang dapat menggerakan hati orang. Faktor sugesti ini akan
terjadi apabila kemampuan berpikir seseorang terhambat sehingga orang itu
melakukan pandangan orang lain. Selain itu sugesti akan terjadi kalau orang
yang memberi sugesti memiliki wibawa/terpandang di bidangnya atau juga sugesti
itu terjadi jika pandangan itu didukung oleh sebagian orang (mayoritas).
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi
merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri
seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Proses ini dapat berlangsung
dengan sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke dalam
jiwanya. Misalnya, kita mengidolakan seseorang sehingga semua tingkah laku
orang itu kita lakukan.
d. Faktor Simpati
Simpati
merupakan suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain.
Simpati akan muncul melalui perasaan yang memegang peranan sangat penting.
Faktor simpati yang utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan
orang lain.
3. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya
Manusia
tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Manusia
mempunyai kecendrungan untuk hidup berkelompok dan bermasyarakat. Dalam
kehidupan bermasyarakat, kita harus dapat beradaptasi dengan lingkungan,
termasuk dalam hal perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat
istiadat yang berlaku di lingkungan tersebut.
Perilaku,
aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian dari
kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh
suatu masyarakat. Melalui kebudayaan itu, dapat terlihat ciri khas setiap suku.
Kita seharusnya mengetahui tentang kebudayaan bangsa yang beranekaragam hingga
dapat menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan dan cara-cara beradaptasi
terhadap lingkungan. Hal ini bertujuan agar keberadaan kita dapat diterima
dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi
Lingkungan
ekonomi adalah faktor ekonomi yang memengaruhi jalannya usaha atau kegiatan
ekonomi. Faktor pendukung kegiatan ekonomi adalah kebijakan ekonomi pemerintah,
pendapatan masyarakat, sumber daya ekonomi yang tersedia dan sebagainya.
Manusia
dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan lingkungan ekonominya.
Mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya ekonomi yang
tersedia. Sumber daya ekonomi adalah alat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, baik berupa barang maupun jasa. Sumber daya alam, tenaga
kerja, modal dan kewirausahaan merupakan sumberdaya ekonomi. Sumber daya alam
dapat berupa lahan, bahan tambang, hewan, tumbuhan dan sebagainya. Tenaga kerja
merupakan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa.
(Arsitektur Lingkungan) Tentang Lingkungan Alam, Buatan serta interaksi Lingkungan Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Nama : Dimas Yulinko Ishlah
Kelas : 2TB03
NPM : 22316068
PENGERTIAN ARSITEKTUR
LINGKUNGAN
Berdasarkan kamus, kata arsitektur
(architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut
asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan
techton = adalah karya kepala tukang.
Arsitektur adalah seni yang dilakukan
oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level
mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti
tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus
dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ekologi.
Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan
perencanaan tata kota, landscape planning, urban
design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik
sumber daya alam, yang meliputi
air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi
dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan
arsitektur hijau (green architectur).
Prinsip-prinsip ekologi dalam arsitektur
·
Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang artinya rumah atau
tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak
memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia,
fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya.
· Ekologi dan Arsitektur
Arsitektur ekologis merupakan pembangunan
berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin.
Info lingkungan
Kualitas arsitektur biasanya sulit diukur, garis batas antara
arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas arsitektur biasanya
hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi mengabaikan yang
dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah pengguna suatu bangunan
merasa tertarik.
Pola Perencanaan
Eko-Arsitektur selalu memnfaatkan alam sebagai berikut :
·
Dinding, atap sebuah
gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
·
Intensitas energi baik
yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus
seminal mungkin.
·
Bangunan sedapat
mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan
menerima cahaya alam tanpa kesilauan
·
Dinding suatu bangunan
harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya
dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang
memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.
Arsitektur, Manusia, dan Lingkungan:
Kaitan Arsitektur dengan Kebutuhan Manusia:
· Kebutuhan akan subsistensi, merupakan
kebutuhan setiap orang untuk mempertahankan eksistensinya dan individualitasnya
baik pada tatanan fisik maupun psikis.
· Kebutuhan akan perkembangan atau pertumbuhan,
yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensialitasnya.
· Kebutuhan akan transendensi,yaitu kebutuhan
yang mendorong manusia untuk mengatasi individualisnya untuk berkomunio dan
berkomunikasi dengan orang lain, dengan alam dan dengan kekuatan yang mengatasi
dirinya atau dengan yang transenden. Kebutuhan ini juga disebut sebagai kebutuhan akan makna
kehidupan.
Hubungan saling
pengaruh antar manusia, lingkungan dan arsitektur:
Manusia sebagai sosial
sistem, lingkungan alam sebagai ekosistem dan bentukan-bentukan arsitektur
sebagai perpaduan hasil sosial sistem dan ekosistem saling berhubungan erat dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBNGUNAN TERHADAP
LINGKUNGAN
POSITIF :
· Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu
hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar
lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai
sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam
lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua
pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak –
dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan
tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu,
munculnya trend green design.
· Memberikan dampak pada estetika bangunan
· Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan
atau kota.
· Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai
contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka
dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi,
atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga
semakin estetis bangunan yang tercipta.
NEGATIF :
1.
Kerusakan tanah
Kerusakan tanah salah satunya terjadi sebagai
dampak negatif pembangunan. Dampak kerusakan tanah tersebut merupakan masalah
bagi pembangunan yang pada akhirnya kan mempengaruhi jalannya proses
pembangunan itu sendiri. Kerusakan tanah secara garis besar terjadi oleh
pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta
terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-proses tersebut terjadi
diantaranya dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi lingkungan.Kerusakan
tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang
memperhatikan unsur lingkungan gunan mendukung jalannya pembangunan.
Pembangunan dalam realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan
mengabaikan aspek lingkungan.
Kerusakan tanah juga dapat menyebabkan
rusaknya bangunan tersebut secara perlahan lahan kerena tidak stabilnya tanah
itu
2.
Berkurangnya penghijauan di kota
Berkurangnya penghijauan di kota ini seperti
pohon pohon di pinggir jalan, taman kota yang dialihgunakan menjadi bangunan perkantoran, hal ini mengurangi
resapan air yang ada di kota Jakarta ini, dan dengan kurangnya penghijauan di
kota ini lah salah satunya yangmenyebabkan efek panas yang sangat terik
mengingat Indonesia adalah Negara yang tropis, polusi udara yang disebabkan
oleh kendaraan, dan masih banyk lagi.
3.
Banjir
Hal ini sangat bersangkutan dari keerusakan tanah dan kurangnya
penghijauan tersebut , yang mengakibatkan kurngnya resapan air dan juga
dikarenakannya pemakaian yang seharusnya menjadi lahan hijau yang digunakan
untuk pembangunan gedung gedung dan pemakaian plester penuh yang digunakan
untuk setiap pembangunan kota
KESIMPULAN :
Merancang dengan memperhatikan lingkungan
tanpa membahayakan lingkungan, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang luar
biasa terhadap lingkungaan. Seorang arsitek harus banyak belajar dan belajar
dan berusaha tidak egois dalam merancang. Kalau dilihat dari sudut pandang
lain, memang hampir tidak ada yang tanpa resiko. Membangun tapi merusak
lingkungan, tanpa membangun kita juga tidak akan maju. Karena itulah arsitek
diharuskan untuk tidak hanya belajar dan memahami, tapi merancang dengan
menerapkan seluruh apa yang sudah dipelajari dan ketahui, tidak egois dan
mencintai lingkungan sekitarnya seperti ia mencintai dirinya sendiri, dan juga
dituntut untuk mengerti akan segala seluk beluk bangunan,site dan lingkungan,
dampak positif dan dampak negatif pun sangat mempengaruhi arsitek tersebut,
tetapi memang sangat disayangkan, orang-orang sekarang ini terlahir dengan
sifat ego yang tinggi, yang penting hanya ingin menang ( tidak mau kalah) tanpa
memikirkan lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://diniindahsaraswati.wordpress.com/2015/10/26/arsitektur-lingkungan-2/
https://www.scribd.com/doc/249467118/Arsitektur-Lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
x