Posted by : Dimas Yulinko Ishlah
Sabtu, 07 Oktober 2017
Nama : Dimas Yulinko Ishlah
Kelas : 2TB03
NPM : 22316068
PENGERTIAN ARSITEKTUR
LINGKUNGAN
Berdasarkan kamus, kata arsitektur
(architecture), berarti seni dan ilmu membangun bangunan. Menurut
asal kata yang membentuknya, yaitu Archi = kepala, dan
techton = adalah karya kepala tukang.
Arsitektur adalah seni yang dilakukan
oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level
mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.
Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam
lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga
dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia. Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti
tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus
dan bakteri). Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah ekologi.
Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan
perencanaan tata kota, landscape planning, urban
design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik
sumber daya alam, yang meliputi
air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi
dan kelembapan. Arsitektur lingkungan sangat berkaitan erat dengan
arsitektur hijau (green architectur).
Prinsip-prinsip ekologi dalam arsitektur
·
Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos yang artinya rumah atau
tempat hidup, dan logos yang berarti ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang banyak
memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti : kimia,
fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya.
· Ekologi dan Arsitektur
Arsitektur ekologis merupakan pembangunan
berwawasan lingkungan, dimana memanfaatkan potensi alam semaksimal mungkin.
Info lingkungan
Kualitas arsitektur biasanya sulit diukur, garis batas antara
arsitektur yang bermutu dan yang tidak bermutu. Kualitas arsitektur biasanya
hanya memperhatikan bentuk bangunan dan konstruksinya, tetapi mengabaikan yang
dirasakan sipengguna dan kualitas hidupnya. Apakah pengguna suatu bangunan
merasa tertarik.
Pola Perencanaan
Eko-Arsitektur selalu memnfaatkan alam sebagai berikut :
·
Dinding, atap sebuah
gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan.
·
Intensitas energi baik
yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus
seminal mungkin.
·
Bangunan sedapat
mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan
menerima cahaya alam tanpa kesilauan
·
Dinding suatu bangunan
harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya
dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang
memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi.
Arsitektur, Manusia, dan Lingkungan:
Kaitan Arsitektur dengan Kebutuhan Manusia:
· Kebutuhan akan subsistensi, merupakan
kebutuhan setiap orang untuk mempertahankan eksistensinya dan individualitasnya
baik pada tatanan fisik maupun psikis.
· Kebutuhan akan perkembangan atau pertumbuhan,
yaitu kebutuhan untuk mengembangkan potensialitasnya.
· Kebutuhan akan transendensi,yaitu kebutuhan
yang mendorong manusia untuk mengatasi individualisnya untuk berkomunio dan
berkomunikasi dengan orang lain, dengan alam dan dengan kekuatan yang mengatasi
dirinya atau dengan yang transenden. Kebutuhan ini juga disebut sebagai kebutuhan akan makna
kehidupan.
Hubungan saling
pengaruh antar manusia, lingkungan dan arsitektur:
Manusia sebagai sosial
sistem, lingkungan alam sebagai ekosistem dan bentukan-bentukan arsitektur
sebagai perpaduan hasil sosial sistem dan ekosistem saling berhubungan erat dan
saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBNGUNAN TERHADAP
LINGKUNGAN
POSITIF :
· Memperhatikan hubungan antara ekologi dan arsitektur, yaitu
hubungan antara massa bangunan dengan makhluk hidup yang ada disekitar
lingkungannya, tak hanya manusia tetapi juga flora dan faunanya. Arsitektur sebagai
sebuah benda yang dibuat oleh manusia harus mampu menunjang kehidupan dalam
lingkugannya sehingga memberikan timbal balik yang menguntungkan untuk kedua
pihak. Pendekatan ekologis dilakukan untuk menghemat dan mengurangi dampak –
dampak negatif yang ditimbulkan dari terciptanya sebuah massa bangunan, akan
tetapi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. Contoh terapannya yaitu,
munculnya trend green design.
· Memberikan dampak pada estetika bangunan
· Dapat memberikan pemecahan masalah pada tata letak bangunan
atau kota.
· Memperhatikan kondisi lahan yang akan dibangun. Sebagai
contoh bila bangunan akan didirikan pada lahan yang memiliki kemiringam, maka
dengan pendekatan ekologis bisa dicarikan solusinya seperti memperkuat pondasi,
atau menggabungkan unsur alam pada lingkungan dengan bangunan yang ada sehingga
semakin estetis bangunan yang tercipta.
NEGATIF :
1.
Kerusakan tanah
Kerusakan tanah salah satunya terjadi sebagai
dampak negatif pembangunan. Dampak kerusakan tanah tersebut merupakan masalah
bagi pembangunan yang pada akhirnya kan mempengaruhi jalannya proses
pembangunan itu sendiri. Kerusakan tanah secara garis besar terjadi oleh
pengaruh proses erosi, penjernihan tanah, kehilangan unsur hara, serta
terakumulasinya zat pencemar dalam tanah. Proses-proses tersebut terjadi
diantaranya dipicu oleh adanya pembangunan yang tidak memperhatikan segi lingkungan.Kerusakan
tanah terjadi sebagai akibat eksplorasi lahan yang tidak terkontrol dan kurang
memperhatikan unsur lingkungan gunan mendukung jalannya pembangunan.
Pembangunan dalam realitanya sering kali lebih mengutamakan nilai ekonomis dan
mengabaikan aspek lingkungan.
Kerusakan tanah juga dapat menyebabkan
rusaknya bangunan tersebut secara perlahan lahan kerena tidak stabilnya tanah
itu
2.
Berkurangnya penghijauan di kota
Berkurangnya penghijauan di kota ini seperti
pohon pohon di pinggir jalan, taman kota yang dialihgunakan menjadi bangunan perkantoran, hal ini mengurangi
resapan air yang ada di kota Jakarta ini, dan dengan kurangnya penghijauan di
kota ini lah salah satunya yangmenyebabkan efek panas yang sangat terik
mengingat Indonesia adalah Negara yang tropis, polusi udara yang disebabkan
oleh kendaraan, dan masih banyk lagi.
3.
Banjir
Hal ini sangat bersangkutan dari keerusakan tanah dan kurangnya
penghijauan tersebut , yang mengakibatkan kurngnya resapan air dan juga
dikarenakannya pemakaian yang seharusnya menjadi lahan hijau yang digunakan
untuk pembangunan gedung gedung dan pemakaian plester penuh yang digunakan
untuk setiap pembangunan kota
KESIMPULAN :
Merancang dengan memperhatikan lingkungan
tanpa membahayakan lingkungan, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang luar
biasa terhadap lingkungaan. Seorang arsitek harus banyak belajar dan belajar
dan berusaha tidak egois dalam merancang. Kalau dilihat dari sudut pandang
lain, memang hampir tidak ada yang tanpa resiko. Membangun tapi merusak
lingkungan, tanpa membangun kita juga tidak akan maju. Karena itulah arsitek
diharuskan untuk tidak hanya belajar dan memahami, tapi merancang dengan
menerapkan seluruh apa yang sudah dipelajari dan ketahui, tidak egois dan
mencintai lingkungan sekitarnya seperti ia mencintai dirinya sendiri, dan juga
dituntut untuk mengerti akan segala seluk beluk bangunan,site dan lingkungan,
dampak positif dan dampak negatif pun sangat mempengaruhi arsitek tersebut,
tetapi memang sangat disayangkan, orang-orang sekarang ini terlahir dengan
sifat ego yang tinggi, yang penting hanya ingin menang ( tidak mau kalah) tanpa
memikirkan lingkungan sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://diniindahsaraswati.wordpress.com/2015/10/26/arsitektur-lingkungan-2/
https://www.scribd.com/doc/249467118/Arsitektur-Lingkungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur
https://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan
x